Dua
Garis Biru Bersemi di Putuh Abu-abu
Eka adalah anak tunggal
yang bersekolah disalah satu SMA negeri Medan. Orang tuanya sudah lama
bercerai, Eka tinggal bersama ibunya yang bekerja di kantor pemerintahan.
Hari-hari yang dilalui Eka terasa hampa dan sepi, tidak ada teman berbagi,
tidak ada tempat mengadu. Bagaikan bulan yang diam sendiri di anatara beribuan
bintang,
Pagi ini Eka memasuki
hari pertama sekolahnya. Dengan seragam putih abu-abu yang dikenakannya ia
berlari kencang menuju gerbang sekolah. Ini bukan kali pertama Eka terlambat
datang kesekolah. Namun kali ini Eka tidak terlambat sendirian, ada beberapa
teman nya yang terlambat dan salah satu dari temannya Bernama Rian.
Eka melihat Rian meminta
tolong kepada satpam penjaga sekolah agar gerbang dibukakan. karena Rian adalah
ketua osis maka siswa yang terlambat akhirnya dizinkan masuk sekolah. Seketika
benih-benih cinta di mata Eka pun muncul.
Rian adalah ketua osis
sekaligus siswa yang berprestasi di sekolahnya. Selain parasnya yang tampan ia
juga banyak memenangkan debat hingga tingkat nasional. Rian berasal dari
keluarga yang sederhana ayah dan ibunya bekerja sebagai petani. Namun rian
memiliki keluarga yang Bahagia.
Pagi ini Eka terlihat
begitu semangat untuk berangkat sekolah. Biasanya eka sampai disekolah jam 8.10
pagi namun hari ini Eka sudah berada disekolah jam 7.00 pagi. Cinta pertama Eka
bersemi di putih-abu kepada Rian.
Hari-hari terus berlalu
dengan cinta dalam diam. namun siang ini hujan begitu deras, muncul payung merah
dari belakang.Eka memegang payung berwarna merah menawarkan bantuan kepada Rian
untuk pergi ke halte bersama dengan menggunakan payung milik Eka.
Detik itu adalah awal
percakapan antara Eka dan Rian. Sesampainya di rumah, Eka melompat kegirangan,
rasa sepi yang setiap hari menghampiri kini berubah menjadi penuh warna karena
kehadiran Rian dalam hidup Eka.
Eka dan Rian kini lebih
sering berjumpa sampai suatu waktu Rian mengajak Eka untuk nonton bersama di
bioskop. Semenjak saat itu mereka saling menyukai dan berkomitmen untuk selamanya
bersama. Saat kenaikan kelas ternyata Ekaa dan Rian satu kelas. Ketika jam
sekolah selesai Rian mengajak Eka untuk dinner jam 7.00 malam.
Di cafe yang tak jauh
dari sekolah mereka, Rian mengungkapkan rasa cinta nya kepada Eka. Tanpa berfikir
Panjang Eka menerima permintaan cinta Rian, karena selama ini Eka juga
mencintai Rian dari awal pertemuan mereka.
Setiap hari dilalui, mereka
selalu bersama, dimana ada Eka disitu pasti ada Rian, pun sebaliknya. Namun sore
ini hujan sangat deras yang membuat Eka dan Rian basah kuyup, kebetulan rumah
Eka sudah tidak jauh lagi sehingga Rian mampir kerumah Eka. “Ibu kamu dimana?”
tanya Rian “ooh dia sedang pergi keluar kota untuk beberapa minggu jadi aku
sendiri dirumah, tapi udah biasa kok, dari kecil juga aku sering ditinggal
sendiri, karena ibu sibuk banget sama pekerjaannya.” Jawab Eka.
Setengah jam berlalu
Hujan tak kunjung berenti, pembahasan Eka dan Rian pun perlahan berhenti. Tik..tik…tik
jam berdetik dalam keheningan yang menunjukkan jam 8.00 malam. Rian dan Eka
tanpa berfikir Panjang melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan.
Keesokan harinya mereka
bejumpa disekolah dengan rasa penyesalan. Eka sangat takut kalau dia positif
hamil. Akhirnya setalah 2 minggu berlalu dia mencoba membeli tespeck ternyata
hasilnya negative. Eka dan Rian sangat lega. Namun ada pepatah mengatakan “jatuh
dilubang yang sama”
Rian terbayang akan kejadian
yang mereka lakukan kemarin, malam Panjang yang ia lalui hanya memikirkan
perbuatan yang mereka lakukan.Diatas Kasur tempat tidur sambil berbaring dengan
menggemgam handphone nya. Rian menelpon Eka.
Ternyata keesekoan
harinya mereka melakukan hal yang sama berulang-ulang kali hingga akhirnya Eka merasa
mual dan tidak enak badan. Ternyata benar Ketika di cek Eka positif hamil.
Di usianya 17 tahun Eka
merasa hilang harapan, begitupu dengan Rian. Mereka sama-sama belum siap untuk
meninggalkan masa muda mereka. Tanpa berfikir Panjang Rian marah dan meminta
Eka untuk menggugurkan kandungannya. Eka menangis tersedu-sedu memohon kepada
Rian agar tetap disamping Eka selamanya.
Hampir setiap pagi Eka
terlihat mual-mual yang membuat ibunya sangat curiga. Dengan terpaksa dan penuh
dengan keraguan Eka menceritakan semua kepada Ibunya. Hancur,marah kacau. Perasaan
seorang ibu yang mendengar peerkataan Eka. Seketika ibu Eka mendatangi rumah.
Hati orang tua yang
melahirkan dan merawat anaknya dengan penuh kasih sayang dan pengharapan yang
besar, kini sudah dicabik-cabik oleh dua garis biru, perasaan mereka yang hancur
sehancurnya tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata hanya air mata yang
yang menetes deras yang mampu mengungkapannya.
Pepatah mengatakan Dosa memang
nikmat tapi berujung maut. Tak ada yang bisa disesali jika sudah terjadi, Penyesalan
memang selalu datang terlambat. Eka dan Rian terpaksa meninggalkan
pendidikannya dan menikah untuk membesarkan anaknya. Kini Eka dan Rian hanya
berjualan di pasar.
Andia Regita Cahyani Br Pelawi (Politeknik Negeri Jakarta)
Komentar
Posting Komentar