Kemeriahan Pesta Budaya pada HUT ke-40 GBKP Depok – Lenteng Agung
![]() |
Tarian Lima Serangkai Suku Karo |
DEPOK - Ada sesuatu yang sangat kontras ketika memasuki halaman GBKP Dela 27 November 2022 lalu. Ketika menginjakkan kaki dipintu gerbang, mata akan tertuju dengan deretan papan kembang ucapan selamat ulang tahun GBKP Dela yang ke-40. Ya. GBKP Dela yang terletak di Jl. M Ridwan Rais kawasan Depok Baru itu sedang merayakan hari jadinya ke 40, tepatnya 21 November 2022. Dalam menyambut HUT istimewa ini Runggun GBKP Dela membuat rangkaian kegiatan sebagai ungkapan syukur yang juga sarat dengan nuansa Karo.
Dimulai tanggal 17 Agustus 2022 sebagai pencanangan HUT sekaligus bagi-bagi sembako bagi warga sekitar gereja, kemudian acara aksi donor darah bekerja sama dengan PMI Kota Depok, diskusi interaktif dengan menghadirkan nara sumber Dr Makmur Keliat, Staf Deputi Kepala Staf Kepresidenan Abednego Tarigan, pengusaha Neken Jamin Sembiring, dan sejumlah pembicara lainnya.
Kemudian juga diselenggarakan acara malam pujian tanggal 26 November dan puncaknya tanggal 27 November 2022 acara pesta budaya Karo dengan menghadirkan sejumlah pejabta, pengusaha dan pejabat dari Kantor Wali Kota Depok.
Acara pesta budaya dibuka dengan tarian adat budaya Karo yang diiringi dengan gendang pengalo-ngalo yang biasa digunakan untuk menyambut tamu undangan dalam tradisi Karo. Pelestarian adat istiadat budaya Karo di era digital tidak mematahkan semangat GBKP-Dela untuk terus menyelaraskan perkembangan zaman dengan adat istiadat.
Dalam acara budaya Karo ini ditampilkan seni budaya Rengget (Budaya Karo Sinai) dari anak KAKR GBKP Dela, Bileam Barus yang menampilkan gendang doa suka, artinya seorang anak kecil yang mendendangkan tentang doa kepada Tuhan lewat nyanyian dan musik tradisi Karo, juga ditampilkan tarian legendaris Karo yakni Tarian Lima Serangkai dari Tim Permata GBKP Dela asuhan Sanggar Budaya Tuah Ginemgem yang selama ini mendidik anak-anak Karo perantauan berlajar menari, musik tradisional Karo maupun Cakap Karo (Bahasa Karo).
Keunikan lainnya dari pesta budaya ini adalah masing-masing marga suku Karo wajib menari bersama, yakni Ginting, Sembiring, Perangin-angin, Tarigan, Karo-karo. Acara puncaknya adu (duet) kepiawaian perkolong-kolong Karo dalam menari dan bernyanyi antara Agustina Beru Sembiring dan Oktambarta Sitepu. "Acara ini dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB dengan ditutup doa bersama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan maupun ucapan terima kasih saya kepada panitia yang telah berjerih lelah," kata Alexander Kaliaga Ginting Suka yang didaulat sebagai Ketua Panitia HUT GBKP Dela ke-40 Tahun 2022.
Perayaan HUT pada pesta budaya GBKP Dela juga menghadirkan tamu undangan yang memiliki peran penting di kota Depok yaitu walikota yang diwakilkan Drs Abdul Rahman M,Si, ketua DPDR kota Depok Ir.H.T.M.Yusuf Syahputra, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Imran Edwin Siregar, Ketua III PGIS Kota Depok Pdt Romy Palit, M.Th., Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Muhsin Alatas, perwakilan tokoh masyarakat Karo Letnan Jenderal TNI (Purn.) Amir Sembiring, dan tamu undangan spesial, Duta besar seychelles untuk Indonesia dan Asean Nico Barito serta beberapa tamu undangan lainnya.
Tak kalah menarik dari pesta budaya, malam pujian pun sangat memeriahkan acara HUT GBKP Dela ke-40 tahun dengan penampilan puji-pujian dari 10 sektor yakni, pembacaan puisi,tarian kreasi Karo, pemberitaan tentang sejarah gereja dan musik instrumen. Dan momentum yang paling penting adalah pemotongan kue oleh Ketua Runggun GBKP Dela Pendeta Luter Efrata Girsang, ketua panitia HUT Pt Alexander K.Ginting Suka dan beberapa perwakilan pengurus gereja.
Dalam khotbahnya Pdt Luter Efrata Girsang mengatakan perayaan HUT bukan hanya sekedar perayaan yang biasa, namun acara ini merupakan salah satu persiapan GBKP-Dela untuk mempersiapkan 5 sampai 10 tahun ke depan dalam menyelaraskan pengembangan adat budaya karo kepada generasi yang akan datang yaitu permata dan KAKR agar tetap setia serta melestarikan adat budaya karo lewat gereja GBKP.
Selama 40 tahun sudah tuntunan Tuhan atas gereja ini sehingga dapat menjadi gereja yang luar biasa, sama seperti tuntunan Tuhan atas bangsa Israel dalam perjalanan nya keluar dari tanah mesir, ada banyak lika liku perjalanan hingga sampai pada tanah yang dijanjikan oleh Tuhan.
“Acara malam budaya HUT 40 tahun ini merupakan momentum penting karena terjadi peralihan generasi dimana 60% pelayan gereja GBKP-Dela adalah generasi milineal. Sementara dulu masih banyak generasi e dan x yang berusia 65-70 tahun yang sekarang sudah mulai surut dari pelayanan.” Ujar Pt. Alex Ginting selaku ketua acara HUT GBKP Dela
Gereja GBKP ingin menjadi gereja yang mengikuti perkembangan digital untuk tetap meyelaraskannya dengan adat dan budaya karo.Walaupun terjadi peralihan generasi e dan x menjadi generasi milinelial (gen z). Budaya karo sebagai identitas tidak bisa ditinggalkan karena budaya karo yang memepersatukan jemaat di daerah perantauan, membangun emosional dan relasi sehingga budaya karo harus tetap diaktualisasikan“Kita boleh maju dalam teknologi dan informasi tapi adat dan budaya tidak boleh kita tinggalkan” tegas Pt. Alex Ginting
Tidak hanya memperkenalkan budaya Karo, namun tujuan dilaksanakannya pesta budaya ini adalah meningkatkan pelayanan, silahturahmi, dan juga sebagai sarana untuk membangun kerukunan umat beragama serta melakukan aksinya dalam berbagi sesuai dengan tema yang diangkat yaitu “Berbuah Untuk Menjadi Berkat” lewat tema ini GBKP-Dela selalu menjalankan tritugas gereja yaitu persekutuan (koinonia), kesaksian (Marturia), pelayanan (diakonia). Aksi perayaan HUT GBKP Dela juga didukung dengan rangkaian pra acara yakni aksi donor darah, pembagian sembako dan bakti sosial lainnya.
Sejarah Gereja
Dibalik kemeriahan nya, ternyata Pada awal berdirinya Gereja GBKP Dela belum memiliki tempat untuk beribadah seperti sekarang ini. Ibadah yang dilakukan bermodalkan tumpangan di Perkumpulan Sekolah Kristen Djakarta (PSKD). Seiring berjalannya waktu jumlah jemaat terus bertambah sehingga didirikanlah gereja GBKP Depok Lenteng Agung pada tahun 1982.
GBKP Dela pada awalnya hanya terdiri 1 sektor tahun 1982 dan hingga sekarang telah bertunas menjadi 10 sektor dan terdiri dari 400 KK dengan jumlah anggota jemaat mencapai 1000 orang. GBKP Dela juga telah ‘melahirkan’ dua gereja yakni GBKP Studia Alam dan GBKP Jampind. Sebelumnya kedua jemaat gereja ini bersama-sama kebaktian di GBKP Dela. Besar tuntunan Tuhan atas Gereja GBKP Dela sehingga setiap minggu sudah diadakan dua kali kebaktian. Pagi pukul 07.00 Bahasa Indonesia dan pukul 09.30 Bahasa Karo
Gereja GBKP Dela sudah megah berlantai 2 dan berdiri di atas lahan sekitar 3.000 meter persegi serta memiliki Gedung Serba Guna (GSG) yang sering digunakan untuk acara adat, Maba Belo Selambar, pesta pernikahan dan acara lainnya yang mampu menampung 150 hingga 200 orang serta lahan parkir kendaraan yang dapat menampung sekitar 50 s/d 75 mobil.
Besar harapan gereja GBKP-Dela terus berkembang dan mampu menyelaraskan adat dengan perkembangan zaman dalam menjangkau permata dan KAKR karena GBKP merupakan salah satu lembaga untuk mengkolaborasikan adat istiadat dengan tata ibadah jemaat GBKP. Sesuai tema pada HUT kali ini Berbuah untuk Menjadi Berkat. Gereja bukan hanya sekedar rutinitas ibadah, tetapi juga ikut adil menjadi garam dan terang serta membimbing generasi menjadi penerus bangsa. Selamat HUT ke-40 GBKP Dela. (Andia Regita Pelawi)
Komentar
Posting Komentar